Minggu, 14 Maret 2010

Ujian Iman

Kejadian 22,9-14
Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan." Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya. Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

______

Banyak kisah-kisah sedih dan menegangkan dalam Alkitab yang sulit kita pahami. Salah satunya adalah kisah Abraham mengorbankan anaknya, Ishak. Bagaimanakah Allah yang kudus membiarkan hamba-Nya melewati cobaan yang seberat ini? Cathryn Luther (isteri Marthin Luther) melihat persoalan ini dan berkata; saya tidak percaya kalau Allah menyuruh seorang ayah mempersembahkan anaknya dan ada 2 alasan (1). Pertama; Allah adalah Allah yang kudus Dia membenci persembahan manusia, jadi Allah tidak dapat menghancurkan kekudusan-Nya. Kedua; Tuhan mengatakan keturunan Abraham akan seperti “bintang di langit dan pasir di laut.” Ibrani 11 mengatakan pemenuhan janji itu akan melalui Ishak anaknya. Jika Ishak disingkirkan, maka janji itu tidak dapat dipenuhi. Di lain pihak Allah tidak mungkin berdusta. Lalu bagaimana? Banyak ahli Alkitab mengatakan bahwa pasal ini adalah kemustahilan yang mungkin hikmat manusia tidak bisa memecahkan hal itu.

Jawabannya terletak pada hubungan istimewa yang Abraham dan Tuhan nikmati. Hubungan bapa-anak yang ada antara Abraham dengan Ishak sama persis dengan hubungan yang ada antara Allah dengan Abraham. Ujian ini sesungguhnya merupakan ujian mutu yang bernilai sama tinggi bagi Abraham maupun bagi Allah yang mengadakan ujian tersebut. Ujian ini bisa berhasil dengan gemilang karena Abraham tahu hati Allah dan sebaliknya Allah mengetahui iman dan hati Abraham. Masalahnya adalah ujian tersebut bukanlah suatu pencobaan untuk melakukan kejahatan. Sebaliknya, ujian itu mempunyai tujuan untuk menguatkan dan membangunnya, sebagaimana halnya sejumlah ujian yang diberikan Allah di padang gurun (2). Allah menguji rekan perjanjian-Nya untuk melihat apakah ia memegang teguh janji itu di pihaknya. Allah tak pernah menguji orang kafir; Ia secara khusus menguji umat-Nya sendiri. Jadi ujian ini selalu merupakan suatu ujian dari Allah sendiri dengan maksud untuk mengetahui apakah Abraham akan mengasihi, takut , taat, menyembah dan melayani Dia.

Saudara yang terkasih, seberat apakah pergumulan, kesulitan, persoalan dan ujian yang kita hadapi saat ini? Apakah kita tetap takut, taat dan mengasihi Tuhan ketika menghadapi pergumulan yang mungkin adalah ujian dari Tuhan, untuk mengetahui seberapa besar keasih kita kepada-Nya? Nick Vujicic, seorang yang lahir tanpa tangan dan kaki mampu berkata, ”Allah tidak akan mengijinkan apapun terjadi dalam hidup kita kecuali Ia memiliki tujuan yang baik di dalam semuanya itu...Jika saya dapat percaya kepada Allah dalam kondisi seperti ini seharusnya Anda dapat percaya kepada Allah dengan kondisi yang anda miliki. Sukacita terbesar dalam hidup saya adalah memiliki Kristus Yesus di dalam hidup saya”. Akhirnya, ujian merupakan salah satu sarana yang melaluinya Allah menghadirkan tujuan-tujuan penyelamatan-Nya. Seringkali manusia tidak tahu mengapa mereka diuji sampai ujian itu usai berlangsung. Hanya sesudah mereka terbukti dipelihara, dimurnikan, didisiplinkan dan diajar barulah mereka bisa melihat di balik situasi tersebut, kuat dalam iman dan diteguhkan untuk menghadapi tugas-tugas yang lebih sulit di masa mendatang. Sebab di balik kesulitan yang kita hadapi Allah menyediakan berkat seperti domba yang disediakan Allah bagi Abraham sebagai pengganti Ishak (ayat 13). Mari kita menjadi orang-orang percaya yang meneladani iman Abraham, sehingga ketika ujian datang kita keluar menjadi pemenang. Amin.



Rabu, 10 Maret 2010

DITINGGALKAN SESAAT, DIKASIHI SELAMANYA

Yesaya 54,7-10
Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu. Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi. Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.


______

Kita telah memasuki minggu Letare, yang artinya : Bersukacitalah (Yesaya 66:10). Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk merenungkan perbuatan dan kasih Tuhan yang sungguh besar kepada umat-Nya. Dan sebagai orang percaya, layaklah kita bersukaria, bergirang dan bersorak-sorai karena bagi kita juga telah nyata perbuatan Allah yang menyelamatkan kita. Allah memberikan semangat kepada orang-orang buangan dengan menjanjikan keadaan baru yang mendatangkan berkat dan sukacita. Walaupun Yerusalem kering dan tandus; namun akan tiba saatnya, ketika orang percaya sejati akan berjumlah lebih banyak daripada jumlah mereka sebelum pembuangan.

Bagian ini adalah nubuat yang paling akbar dalam Alkitab mengenai kebesaran Allah dan kemegahan rencana penebusan-Nya. Tuhan berfirman : "Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali." (ayat 7). Umat Allah di pembuangan tidak perlu takut bahwa keadaan mereka yang memalukan itu akan berlanjut selamanya, karena hukuman Allah sebentar lagi akan berakhir dan berubah menjadi keselamatan. Ketika kita terhukum akibat dosa dan pelanggaran kita, Allah seolah-olah menyembunyikan wajah-Nya dan itu hanya sesaat lamanya. Allah akan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya yang merana karena dosa. Kata 'sesaat' menekankan bahwa Allah tetap akan menghukum umat yang berdosa tetapi tidak untuk selamanya. Kasih-Nya lebih besar mengatasi murka-Nya. "Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu" (Yeremia 31:3), itulah janji setia Tuhan. Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau (ayat 10).

Lagu himne "The Love of God" melukiskan kasih yang begitu manakjubkannya dari Allah itu :
Walau dengan dawat selaut,
langit dijadikan kertas,
tiap batang sebagai pena dan tiap orang menulis,
tak mungkin akan melukiskan Kasih Allah yang besar,
langit dari timur ke barat tak akan memuatnya.
Artinya kasih allah tidak dapat dijelaskan. Kasih-Nya hanya dapat dialami. Kita didorong untuk menghargai kasih Allah yang menakjubkan ini. Kasih-Nya sangat mengherankan, terutama ketika kasih itu menyentuh kita di saat hidup kita teronggok di titik terendah. Selama saat-saat suram yang gelap itu, kita rasakan Tuhan menghapiri kita dengan rangkulan dan dekapan kasih-Nya. Tidakkah kita patut ber-Letare? bersukacita mengingat kasih Tuhan ini? Mari, nyatakanlah dalam hidupmu bahwa tidak ada kasih yang lebih besar dari kasih Tuhan kita. Amin!

Sabtu, 13 Februari 2010

Pelayan Tuhan : Tugas Yang Mulia

1 Timotius 3 : 1-7
Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah." Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang, seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah? Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis. Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.

________
1. Zaman sekarang orang berlomba-lomba untuk tidak mau dicalonkan menjadi penatua (sintua). Banyak saja alasan untuk menolak. Mulai dari merasa diri tidak layak atau pantas, tidak mampu, tidak ada waktu, terlalu sibuk di pekerjaan, masih terlalu muda dan lain sebagainya. Benar, tugas dan tanggungjawab pelayan itu sangat berat karena menyangkut pelayanan kepada jiwa manusia. Kita harus hidup benar dan bisa menjadi contoh bagi orang lain. Karena itulah mungkin banyak yang enggan mau menjadi penatua atau sintua di gereja. Tapi, bagaimanapun beratnya tugas dan tanggungjawab itu, ketidak-mampuan bukanlah menjadi alasan untuk tidak mau melayani atau menjadi pelayan di gereja. Kita semua, baik pendeta, sintua serta pelayan lainnya, semua pada dasarnya adalah orang-orang yang tidak mampu untuk melayani. Kita semua yang terpanggil untuk melayani Tuhan adalah orang-orang yang "dimampukan". Artinya, Tuhan memanggil kita untuk melayani sekaligus memberikan jaminan bahwa Dia akan menguatkan dan menyertai kita setiap saat.
2. Ternyata pada jaman Paulus persyaratan menjadi pelayan Tuhan (waktu itu disebut penilik jemaat=episkopos) termasuk berat. Kekudusan gereja dan para pelayan-Nya serta jemaat harus benar-benar dijaga. Jangan diberikan kesempatan kepada si iblis untuk memanfaatkan pekerja gereja merusak persekutuan kudus Tuhan. Karena itu kualitas hidup dari seorang pelayan harus diukur dari karakter hidup dan moralnya. Tidak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang, seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya, janganlah ia seorang yang baru bertobat, mempunyai nama baik di luar jemaat. Sungguh, bagi kebanyakan orang ini adalah persyaratan yang sangat berat. Namun bukan berarti kita tidak bisa memenuhi persyaratan tersebut. Asal kita taat dan yakin bahwa Tuhan memampukan kita menjadi pelayan yang berkarakter hebat seperti Paulus dan Timotius.
3. Ketika kita mampu menampilkan sikap hidup yang seperti itu, maka kita menjadi pelayan yang berwibawa, yang benar-benar dipenuhi oleh Roh Kudus. Pelayan yang berwibawa adalah pelayan yang membuat gaya hidup dan moralnya menjadi tiruan bagi banyak orang. Khotbah yang hidup dan paling berpengaruh besar bagi jemaat adalah kehidupan dari pelayan itu sendiri. Bukan karena kefasihan berbicara saja atau karena mampu menghafalkan ayat-ayat alkitab. Dalam hal apakah kita patut untuk ditiru? Paulus menasihati Timoteus "... Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu". (1 Tim.4:12). Tidak masalah tua ataupun muda, miskin atau kaya, terhina atau terhormat, pelayan atau jemaat, semuanya bisa menjadi teladan bagi orang lain. Siapapun yang menempatkan dirinya menjadi pelayan Tuhan, ingatlah itu pekerjaan yang indah, tugas mulia. Sebab itu jangan takut, jangan mengelak lagi dari panggilan Tuhan. Layanilah Tuhan, layanilah sesama pasti kita akan dimampukan. Tuhan memberkati!


Jumat, 22 Januari 2010

Bahasa Roh: Dari Dan Kepada Allah

Oleh : Pdt. Daniel T.A.Harahap

Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia. (1 Kor.14:2)

Saya tidak mendapat karunia berbahasa roh atau glosolalia. Keluarga saya juga tidak. Dan sebagian besar atau semua anggota jemaat saya, sepanjang pengetahuan saya, juga tidak mendapat karunia khas jemaat Korintus ini. Lantas apa makna ayat hari ini bagi saya dan bagi orang-orang lain yang tidak dapat berkata-kata dengan bahasa Roh?

Pertama: karunia Allah sangat banyak dan masing-masing kita mendapatkan satu atau lebih karunia itu. Bahasa Roh hanyalah salah satu karunia dan bukan satu-satunya. Menurut Rasul Paulus itu juga bukan yang terpenting (karunia yang terpenting atau terutama adalah menyampaikan firman). Sebab itu kita tidak perlu kecewa atau merasa kecil hati.

Kedua: selanjutnya bahasa Roh adalah sepenuhnya karunia atau pemberian Allah. Itu tidak dapat dipelajari atau diusahakan manusia. Tidak ada kursus bahasa Roh. Tidak ada kamus atau buku bahasa Roh. Jadi jangan mau tergoda atau terkecoh dengan orang-orang yang mengatakan dapat mengajarkan bahasa roh itu kepada Anda.

Ketiga: sebagaimana dikatakan ayat hari ini bahasa Roh adalah ditujukan kepada Allah. Hanya Allah saja yang mengertinya. Tidak ada manusia yang memahaminya. Sebab itu jika ada orang mendapat karunia berbahasa Roh dia tidak perlu mempertontonkannya atau mengucapkannya di depan orang banyak. Cukuplah dia menggunakannya di kamarnya saja, saat sendirian, kepada Allah. (Wajar dipertanyakan jika ada orang yang suka menggunakan bahasa Roh di depan orang banyak walau dia sudah jelas-jelas tahu tidak ada orang yang mengerti bahasa itu).

Keempat: berdebat terus-menerus tentang bahasa Roh tidak ada gunanya. Jika Anda seperti saya tidak memiliki karunia itu, berbahagialah dengan karunia-karunia yang ada. Lakukanlah tugas dan tanggungjawab Anda. Namun jika Anda memilikinya, bersyukurlah, dan gunakanlah bahasa Roh itu dengan benar, saat Anda berdoa sendiri kepada Allah. Tak perlu didengar orang banyak. Namun ada lagi yang terpenting: memiliki atau tak memiliki karunia bahasa Roh kita semua harus hidup dibawah bimbingan Roh Kudus dan menghasilkan buah Roh sebagaimana dikatakan Galatia 5:22-23: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Itulah tanda yang sesungguhnya Anda dikuasai dan dipenuhi Roh Kudus.

Doa:

Ya Allah, kami mensyukuri karunia-karuniaMu kepada kami. Ajarlah kami menggunakan pemberianMu sebaik-baiknya untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama kami. Jauhkanlah kami dari egoisme. Penuhilah kami dengan kasih. Mulialah nama Tuhan melalui buah-buah hidup kami. AMIN.

(komentar boleh dilihat langsung di rumametmet)

Selasa, 12 Januari 2010

Ulahon sian las ni roham!

Di bona ni taon 2010 on mansai godang sihobasan. Boi dohonon gumodang do ulaon (kesibukan) di bona ni taon on sian na di bulan Desember 2009 na salpu. Angka on ma sihobasan i :


  1. Manusun Roster. Adong manang piga roster sibahenon songon dalan mangatur angka ulaon ni angka parhaldo di bagasan sataon manang sa-semester. 1)Roster parhobas ganup minggu (nunga sidung). 2)Roster Parhobas tu Partangiangan. 3)Roster Parhobas tu angka Kategorial. 4)Roster ni angka parmusik, song leader (molo on nunga pinasahat tu seksi musik).
  2. Padimposhon Buku Barita Jujur Taon 31 Des.2009. Nunga sidung nian dipatupa alai porlu adong angka sipadimposon asa songon na suman tongoson tu Resort, Distrik dohot Pusat.
  3. Mambahen Buku Kerja 2010. Mansai ringkot do Buku Kerja on, i ma Panduan Pelayanan na porlu botoon ni angka ruas hombar tu angka haputusan ni rapot huria. Isi ni Buku Kerja on i ma : 1) Program Kerja 2010. 2)Anggaran Huria 2010. 3)Daftar ni sude Parhalado dohot Ruas. 4) Hatorangan ni Taon Hajuarabagason HKBP 2010 dll
  4. Manusun Buku Ende Khusus Sikola Minggu. Rup mangula dohot angka Guru Sikola Minggu (GSM) laho mencetak BE Khusus sipangkeon ni Sikola Minggu. Sumberna sipilliton sian Buku Ende HKBP, Kidung Jemaat, Kidung Ceria dohot angka lagu anak sikola minggu na umum. Salose ma nian on di minggu paduahon Pebruari 2010.
  5. Pesta HUT-15 Tgl.07 Pebruari 2010. Ia sipatupaon di Pesta HUT 15 on i ma :
  • Kebaktian Minggu (Hundul ma i marsasaripe - sian dakdanak sahat tu na magodang). Masuk pukul 09.00 (dipasigop sian na somal masuk pukul 10.00). Sude punguan koor mangulon do marende di pesta i.
  • Rup Mangan (Makan Bersama). Dipatupa do acara makan bersama marhite na masiboan indahan, lompan dohot peralatanna be (piring, sendok dll). Holan lompan sangsang lomoklomok do diparade huria.
  • Pelean na Marhadohoan (Persembahan Khusus). Diparade huria ma amplop na adong kop pesta HUT 15, jala dibagi ma i tu ganup keluarga 1 amplop marhite sintua wiykna be.
  • Tortor/Hiburan. Dipatupa do di pesta on : 1) Tortor Parhalado. 2) Tortor Wiyk. 3.) Tortor Kategorial (SM, Remaja, Naposo, Ina, Ama). Jala molo adong angka na marende (vocal group, trio manang solo).
Asing ni na di ginjang i godang dope nian angka program siulahononhon. Soala gogo laho mangulahon i sude. Tongtong do ingkon marhaposan tu Tuhan. Mangula di porlak ni Tuhan sian las ni roha asa diurupi Ibana marhite tanganNa na gogo i, jala asa laos dipasupasu sude angka na niula dohot na sinangkapan. Marsangap ma Jahowa marhite angka panghobasionta be.

Satu di Dalam Kristus

Yohanes 17 :20-23
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.


***
1. Secara keseluruhan doa Yesus ini terbagi atas 3 bagian yaitu :
  • Dalam 17:1-5, Yesus berdoa untuk dirinya sendiri, bahwa Bapa akan memuliakan Dia - menunjukkan kebesaran-Nya melalui kematian-Nya di kayu salib, kebangkitan-Nya, dan kembali kepada Bapa.
  • Dalam 17:6-19, Yesus berdoa bagi para murid-Nya - bahwa ketika ia mengirim mereka sebagai saksi-Nya ke dalam dunia yang bermusuhan, Bapa akan melindungi mereka dari penipuan si jahat melalui kebenaran Firman-Nya.
  • Dalam 17:20-23, Yesus berdoa bagi kelompok manusia yang jauh lebih luas.. Dia membagi seluruh umat manusia menjadi dua kelompok : Umumnya, Ia berdoa untuk orang Kristen (orang-orang yang percaya kepada-Nya) dan untuk dunia (orang-orang yang belum percaya kepada-Nya). Dia berdoa bagi orang Kristen untuk memiliki kesatuan, karena persatuan ini akan memberikan bukti yang paling kuat kepada dunia bahwa ia adalah Juruselamat dunia.
2. Kita perlu memahami kesatuan seperti apa yang yang diinginkan Yesus dalam doa-Nya ini. Pertama : kesatuan organisasi. Banyak gereja memahami doa Yesus ini sebagai kesatuan organisasi (oikumene). Usaha kesatuan ini sudah lebih 20 abad diusahakan gereja-gereja namun hasilnya tidak begitu banyak menarik orang lain untuk semakin banyak percaya kepada Kristus. Saya rasa bukan kesatuan oragnisasi gereja-gereja yang diutamakan oleh Yesus dalam doa-Nya. Walaupun itu penting bagi kita.
Kedua : kesatuan spiritual.
Kesatuan spiritual yang dimiliki oleh semua orang Kristen adalah kesatuan kita secara pribadi kepada Bapa dan Anak. Kita percaya ketika kita percaya kepada Yesus Kristus maka kita telah didiami oleh Roh Kudus. Ini yang disebut "kesatuan mistis" dimana kita menagalami hubungan spiritual yang tinggi kepada Tritunggal. Hal ini juga sangat penting dimiliki oleh setiap orang percaya. Namun sekali lagi doa Yesus bukan menekankan kesatuan seperti itu. Karena apa, umumnya kesatuan kita yang seperti itu tidak terlihat. Hanya kita sendiri yang merasakan hubungan itu.
Ketiga : kesatuan hubungan antar setiap orang Kristen. Yesus menekankan hubungan-Nya dengan Bapa adalah didasarkan pada KASIH. "...Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku (ay.23). Allah mengasihi orang-orang percaya (Kristen) sama seperti Ia mengasihi Yesus. Kesatuan kita dengan Kristus itu bisa dilihat, diamati dan ditonton orang lain (non Kristen), di mana kita hidup dalam persekutuan indah yang diikat oleh kesatuan dalam kasih Kristus. Tugas kita adalah menampilkan kasih Allah yang unik di antara sesama orang percaya, supaya orang lain (yang belum percaya) tahu betapa kasih Allah kita di dalam Kristus sungguh berbeda. Dia ingin kita saling mencintai satu sama lain dengan cara yang sama bahwa dia mengasihi kita sehingga mereka yang tidak mengenalnya akan mengenali kita sebagai pengikutNya, dan ditarik untuk percaya kepada-Nya juga.

3. Ilustrasi :
Kesatuan itu menarik! Sama seperti dalam lagu, ada pesan melalui kata-kata / liriknya.
Ada medianya yaitu musik yang menyertai liriknya. Sebuah lagu dapat memiliki pesan besar - tetapi jika medianya (musik) tidak menarik, sangat sedikit kemungkinan menerima dan mengingat pesannya (lirik).
Sama seperti lagu, menarik jika musik atau medianya bagus. Kita adalah media untuk menyampaikan pesan itu yaitu kesatuan dalam Kristus. Kalau medianya menarik maka pesan akan sampai kepada orang lain. Kalau orang Kristen hidup dalam kasih persaudaraan yang tulus akan banyak orang menjadi percaya. Tapi kalau medianya rusak, terjadi perpecahan, perseteruan dan saling menghakimi, coba kita banyangkan apa yang terjadi!

Rabu, 06 Januari 2010

Tangiang Gossap (Gocap)

Oleh : Hendry Lumbangaol

Ise mandok na mura-mura martangiang i?. Molo ni ingot najolo, nunga bajar-bajar / remaja iba, alai anggo tangiang holan tangiang si opat hata i do tangiang mangan. Sahat tu saonari, olo do sipata tangiang on nidokkon asa humatop. ” Ale Tuhan Pasupasuma sipanganonon, amen”. Lima hata dohot amen-na. Ia so i, ” met-met au on” ujungna marmetmet ma torus.

Songoni nang amaniGokholong. Ra, dang sangka roha ni donganna sa punguan ama, naso hea dope ibana mambaen tangiang di jolo ni loloan natorop. Pamotoan ni halak, molo nga masuk tu punguan ama, manang na bohape dah, nda nga haparbaga mambaen tangiang?.

Di gorahon si baen acara ma asa ibana martangiang, ima tangiang pangondianon. Diranap tu siamun, tuhambirang, ba sude donganna unduk, hohom. Ia didok, unang ma au, songon na bakkol rohana mandoksa. Dang dialusi, sip. Mardalan ma ulaon i, sian na marende pamuhai sahat rodi na marjamita.

Dipatupa punguan ama do ulaon martabbaru hatiha i. Jala marpungu do sude punguan parende koor ama dohot ripena di jabu ni katua, ima amanTure.

Tikki marjamita dope amanta pandita, nunga sai busisaon amaniGokholong di hundulanna. Marhite partording ni ulaon, sippul jamita annon, marende saayat dungi martangiang ma, ima tangiang pangondianon. Manetek ma hodokna, bolon-bolon, alai dang alani mohop ni ari. Alani tangiang on do.

Ditobbis ma nanget amanSumurung.

“Lae, hamu ma jo gattikku bah, batuhon au”
“Hamuma, apala hamu nakkinon didok katua i, ” ninna, tong marhusip nasida nadua di sugut-sugut i.
“Nga pailahon on”
“Boasa pailahon”
“So huboto martangiang, olo mate ditonga dalan innon tangiang i, suttol”. Di ingot ibana, hea martangiang di loloan na torop. Holan didok amen, mekkel jolma i mambege tangiang i. Mandok "ale Tuhan .....", didok ibana "Ale, tulang...." Dungi muse hea didok" Ale tuhan, ramoti hamu, naeng mulak hami tu hitaan....." ninna. Tikki lao ibana mangebati pamilina tu Jakarta.

“Hamu nian, geok nai..” ninna amanSumurung.
“Olo, lae, pangidoanhu, unang paila hamu au”
“Bah,..nga gabe tu roha, situtu do…?”
“Olo lae”
“Toe ma molo buti, alai marupa do na loja dah..”
“Eh..lae on nian”
“Olo, dia ma gossapan i”
“Bah, ai basa gabe tusi??”
“Ba unang, molo dang olo hamu, ba baen hamu ma tangiang i, dang na mamaksa au” ninna huhut serom otik, sipata dibereng tu amanta Pandita na marjamita i.

Naeng-naeng sidung nama jamita on, dibege ma dijahahon amanta pandita, ima panimpuli ni jamita, ba tamba ma hodok ni amaniGokholong. Maup!, narohana. Dibereng tusiamun, ba nunga martangiang pamuhai, nakkinon, dang toho be molo amaniMarolop muse mambaen tangiang on, ai ibana do tangiang pamuhai. Holan amaniSumurung nama na boi.

“Boha do lae, tangiang nama dah..”
“Olo, situtu do on, diama gossapan i”

Ai nunga ubborat namartangiang sian arga ni gossapan i, gabe dang tarjuasa be ujungna didadap amaniGokholong ma sakku ni jasna. “Tolupulu nama lae, boha do i?”

“Satonga tangiang…”
“Unang jo gait lae, eah…nga amen neh” ninna amaniGokholong, ala dibege hata amen didok pandita. Jala ditorushon panditai tangiang songon paonimpuli ni jamita i.
“Hamuma dah, molo dang adong gossapan i, ba baen hamuma tangiang i”
“Dang boi marsiurupan be hape” ninna amaniGokholong, huhut dilean gossapan i.
“Dang sipaulak dah” ninna amanSumurung.

Dijouhon protokolma sian jolo.

“Tangiang pangondianon sian sahalak anggota”
Ba, sude do attong mamereng tu amaniGokholong, jala mangarade lao martangiang, diloppit be tanganna.

Tor jonjong ma amanSumurung, didok ma “Martangiang ma hita, ale amanami…….” longang jala sukkun-sukkun dongan ama, ai boasa dang amaniGokholong sibaen tangiang. Alai, ala nunga dihojor amanSumurung na martangiang i, ba dang adong na manukkun be. Dibagas rohana be ma disukkun.

“…..Amanami, Debata nami, hurang malo do hami mangido doppak ho, akkup ni i, ajari hami. Ajari hami martangiang, mangido, nang mamuji goarmu marhite tangiang nami. Molo tung pe adong na hurang malo martangiang, suru ma tondi porbadia mi tu ganup hami, lao mangajari hami……..dst, amen”

Holan dibege amanGokholong isi ni tangiang i, tartoppuk addora ma ibana. “Bah, na tu au nama tangiang on, ai ikkon marhite tangiang do pailaon ni bayon au?, nga binayar gossap, hape tong pailahon” ninna di bags rohana.

Dukkon didok amaniSumurng amen, bah pittor toppu ma didok amaniGokholong. “Botul-botul do na pailahon ho bah, nga binayar gossap hape ikkon tiktikkononmu tu jolma torop naso binoto martangiang”.
“Bah, ai tangiang tu Debata do i, datung tu ho, anungi manangiakkon akka na asing muse”
“Olo ma, paulak i hepeng i, nga maila iba” ninna

Ujung na gabe habotoan ma tu dongan ama na asing, na binayar gossap do tangiang i. Adong ma dongan na asing mandok “Toe ma lae, paulak dua pulu ribu, tolu pulu ma tangiang mi..” huhut mekkel nasida. Alai anggo amaniGokholong, dang boi mekkel be... (http://latteung.wordpress.com)

Senin, 04 Januari 2010

Menjadi Saudara Yesus Kristus!

Matius 12,46-50

Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau." Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?" Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."


***

1. Hal terindah dalam hidup ini adalah memiliki sebuah keluarga. Apalagi keluarga yang bahagia, rukun dan damai - seperti idaman semua orang. Keluarga adalah sumber dari cinta kasih dan penerimaan. Keluarga juga merupakan benteng dari dukungan dan dorongan. Keluarga secara fisik biasanya karena ada hubungan darah, atau marga yang sama, suku yang sama, kelompok yang sama dll. Di dalam Yesus Kristus, kita adalah keluarga secara jasmani dan rohani.


2. Siapa saja yang disebut sebagai Keluarga Kristus?

  • Ibunya, Maria dan Saudara-saudara-Nya (Laki-laki dan Perempuan). Semua keluarga dalam hubungan sedarah.
  • Murid-murid-Nya. Yesus menggunakan kesempatan ini untuk mengidentifikasi para murid sebagai milikNya, keluarga sejatiNya.
  • Gereja-Nya. I Tim 3 : 15, Gereja yaitu pribadi-pribadi orang percaya adalah anggota dan ahli waris keluarga kerajaan Allah.
  • Semua yang menaati Firman-Nya (ay.50). Semua orang menjadi saudara dalam Yesus apabila menaati setiap perintahNya. Yesus menjanjikan bahwa keluarganya akan ditentukan oleh ketaatan - bukan darah, bukan silsilah, bukan politik, bukan kekuasaan, dan bukan uang.

3. Siapakah saudaramu hari ini? Jika hanya keluarga jasmanimu saja, berarti kamu mementingkan dirimu sendiri. Jika kita menginginkan keluarga yang bertahan untuk selamanya, pastikan bahwa ikatan keluarga kita mempunyai ikatan spiritual yang memiliki iman bersama dan di dalam Kristus serta bekerja bersama-sama melakukan kehendak Bapa Sorgawi. Sebagai anggota keluarga kerajaan Allah, kita telah menjadi keluarga sejati di dalam Kristus. Tidak lagi terbatas oleh hubungan darah, kekeluargaan atau kelompok, tetapi untuk semuanya. Renungkanlah bahwa saudara kita di dalam Kristus adalah setiap orang (laki2 atau perempuan, anak-anak atau dewasa)jemaat yang Tuhan serahkan untuk kita gembalakan. Merekalah saudara sejati kita di dalam Kristus. Apa yang telah kita lakukan buat mereka? Apakah kita mengasihi dan mencintai mereka dengan sungguh-sungguh? Apakah kita mendorong mereka untuk melakukan kehendak Yesus Kristus? Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa kita semuanya adalah satu keluarga di dalam Dia. Anda, saya atau kita semua memiliki kesempatan oleh kasih karunia Tuhan dilahirkan ke dalam keluarga Allah yang indah ...!