Jumat, 21 Agustus 2009

Profil HKBP Salembaran (2)

Dari Pos Parmingguan sampai Persiapan Huria

Pada awalnya, sebelum gereja ada, masyarakat Batak di Salembaran yang cinta HKBP masih mengadakan partangiangan di rumah-rumah. Pada tanggal 30 September 1994 diadakan partangiangan yang dihadiri oleh Pdt WG Napitupulu, STh (Pendeta HKBP Resort Tangerang Kota) dan pelayan dari HKBP Kapuk Sawah. Kemudian tanggal 09 Oktober 1994 setelah selesai partangiangan di rumah Keluarga R.Pangaribuan diadakan satu rapat dengan agenda mendirikan gereja HKBP di Salembaran. Terpilih pada waktu itu sebagai Penanggungjawab : J Sibarani; bendahara : R. Pangaribuan; sekretaris : J. Silaban dan PP Tambunan; bagian parartaon : B Marbun dan S Purba.

Setelah berjalan beberapa lama, usaha untuk mendirikan gereja HKBP Salembaran dilanjutkan pada awal tahun 1995. Beberapa kali pertemuan diadakan di Tangerang Kota untuk segera meresmikan HKBP Salembaran sebagai Pos Parmingguan. Dan akhirnya pada Sinode HKBP Resort Tangerang Kota tanggal 28 Januari 1995 diputuskan untuk meresmikan Pos Parmingguan HKBP Salembaran yang berada dibawah pelayanan Resort Tangerang Kota.

Pada hari Minggu tanggal 05 Pebruari 1995 Pendeta W.G.Napitupulu,STh selaku pendeta HKBP resort Tangerang Kota meresmikan Pos Parmingguan HKBP Salembaran melalui SK No. 04/Res-T/II/95. Tanggal 5 Pebruari inilah kemudian ditetapkan menjadi hari lahirnya gereja HKBP Salembaran.

Status Pos Parmingguan ini berjalan selama enam tahun lamanya. Pada tanggal 12 Agustus 2001 oleh Pdt. R.J.Hutagaol, STh (pada waktu itu Praeses HKBP Distrik VIII Jawa Kalimantan) HKBP Salembaran ditetapkan menjadi Persiapan Huria melalui SK No.139/D.VIII-JK/SK/VIII/2001. Biasanya tidak lama setelah ditetapkan sebagai Persiapan Huria selanjutnya adalah diresmikan menjadi Huria na Gok (Jemaat yang dimandirikan). Disinilah keunikan HKBP Salembaran. Sudah delapan tahun berjalan, status sebagai Persiapan Huria masih diemban sampai sekarang (2009). Pada tahun 2007 sebenarnya sempat dibentuk panitia peresmian Huria na Gok pada waktu Inang Pdt. Ester Br. Hutagalung,STh menjabat sebagai Uluan ni Huria. Namun peresmian itu gagal. Rencana tersebut akan dilanjutkan pada tahun 2009 ini.


Statistik Jemaat

Sudah empatbelas tahun gereja HKBP Salembaran berdiri, tentu banyak perubahan yang terjadi sesuai dengan perkembangan jaman. Jumlah anggota jemaat HKBP Salembaran pertama sekali didirikan beranggotakan 25 kepala keluarga. Secara kuantitas pertambahan statistik jemaat sampai akhir tahun 2008 adalah 466 jiwa atau 98 kepala keluarga. Dan pada bulan Juni 2009 sudah mecapai 102 kepala keluarga. Gereja ini dilayani oleh 1 orang Pendeta (Pimpinan Jemaat) dan 13 orang sintua yang aktif serta 8 orang guru sekolah minggu yang melayani lebih dari 100 orang anak sekolah minggu. Melihat akses ke masa depan kemungkinan gereja HKBP Salembaran untuk semakin berkembang sangat besar. Apalagi dalam jangka panjang daerah PANTURA akan dikembangkan menjadi daerah yang strategis. Tidak tertutup kemungkinan Salembaran berada pada pusat perkotaan.


Keadaan Jemaat

Mayoritas jemaat HKBP Salembaran adalah jemaat usia produktif. Mata pencaharian jemaat juga bervariasi. Mulai dari sopir, tambal ban, wiraswasta, karyawan pabrik dan pegawai swasta/negeri. Tidak ada dari pengusaha besar apalagi pejabat tinggi. Rata-rata penghasilan jemaat HKBP Salembaran adalah kelas menengah ke bawah.

Tidak heran kalau proses peresmian Huria na Gok ini mengalami perjalanan yang panjang sampai 14 tahun. Ternyata jemaat HKBP Salembaran selama ini masih terfokus pada pembangunan gereja. Gereja HKBP Salembaran juga lama mendapat subsidi dari HKBP Resort Tangerang kota, khususnya untuk biaya pelayan full timer (pendeta). Sejak tahun 2006 atas kebijakan dari Pendeta HKBP Resort Tangerang Kota (Pdt. Frits H Hutapea,STh) HKBP Salembaran tidak disubsidi lagi, namun setoran kewajiban ke resort untuk sementara ditiadakan. Keadaan seperti ini masih berjalan sampai sekarang. Diharapkan setelah HKBP Salembaran diresmikan sebagai Huria na Gok, tanggungjawab dan kewajibannya ke resort bisa berjalan dengan baik.

Tempat tinggal jemaat kebanyakan berada di lokasi gereja. Hanya sebagaian kecil yang berada di luar lingkungan gereja. Satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa di Salembaran ini ada kampungnya orang Batak karena berkumpul di satu tempat dekat dengan lokasi gereja. Dan kalau diperhatikan kehidupan jemaat yang tinggal di sini sama persis dengan di bona pasogit.


Pembangunan Gereja

Patut disyukuri kepada Tuhan bahwa HKBP Salembaran telah memiliki satu gedung gereja yang permanen berukuran 8 x 24 m. Dan tanah yang sudah ada sekarang seluas 1570 m2. Kesempatan untuk memperoleh tanah yang lebih luas lagi masih memungkinkan. Hanya saja kemampuan jemaat masih terbatas. Untuk itulah pada pesta peresmian Huria na Gok yang akan dilakasanakan tahun ini (2009), gereja berencana untuk membeli lahan pertapakan lagi.

Selain itu HKBP Salembaran juga sudah memiliki rumah huria sederhana yang terpisah tidak jauh dari lokasi gereja. Kantor atau ruang konsistori masih memakai gereja lama yang sebenarnya sudah kurang layak dipakai untuk tempat sermon parhalado. Masih banyak yang perlu dibenahi dalam hal pembangunan di HKBP Salembaran.


....bersambung...