Jumat, 22 Januari 2010

Bahasa Roh: Dari Dan Kepada Allah

Oleh : Pdt. Daniel T.A.Harahap

Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia. (1 Kor.14:2)

Saya tidak mendapat karunia berbahasa roh atau glosolalia. Keluarga saya juga tidak. Dan sebagian besar atau semua anggota jemaat saya, sepanjang pengetahuan saya, juga tidak mendapat karunia khas jemaat Korintus ini. Lantas apa makna ayat hari ini bagi saya dan bagi orang-orang lain yang tidak dapat berkata-kata dengan bahasa Roh?

Pertama: karunia Allah sangat banyak dan masing-masing kita mendapatkan satu atau lebih karunia itu. Bahasa Roh hanyalah salah satu karunia dan bukan satu-satunya. Menurut Rasul Paulus itu juga bukan yang terpenting (karunia yang terpenting atau terutama adalah menyampaikan firman). Sebab itu kita tidak perlu kecewa atau merasa kecil hati.

Kedua: selanjutnya bahasa Roh adalah sepenuhnya karunia atau pemberian Allah. Itu tidak dapat dipelajari atau diusahakan manusia. Tidak ada kursus bahasa Roh. Tidak ada kamus atau buku bahasa Roh. Jadi jangan mau tergoda atau terkecoh dengan orang-orang yang mengatakan dapat mengajarkan bahasa roh itu kepada Anda.

Ketiga: sebagaimana dikatakan ayat hari ini bahasa Roh adalah ditujukan kepada Allah. Hanya Allah saja yang mengertinya. Tidak ada manusia yang memahaminya. Sebab itu jika ada orang mendapat karunia berbahasa Roh dia tidak perlu mempertontonkannya atau mengucapkannya di depan orang banyak. Cukuplah dia menggunakannya di kamarnya saja, saat sendirian, kepada Allah. (Wajar dipertanyakan jika ada orang yang suka menggunakan bahasa Roh di depan orang banyak walau dia sudah jelas-jelas tahu tidak ada orang yang mengerti bahasa itu).

Keempat: berdebat terus-menerus tentang bahasa Roh tidak ada gunanya. Jika Anda seperti saya tidak memiliki karunia itu, berbahagialah dengan karunia-karunia yang ada. Lakukanlah tugas dan tanggungjawab Anda. Namun jika Anda memilikinya, bersyukurlah, dan gunakanlah bahasa Roh itu dengan benar, saat Anda berdoa sendiri kepada Allah. Tak perlu didengar orang banyak. Namun ada lagi yang terpenting: memiliki atau tak memiliki karunia bahasa Roh kita semua harus hidup dibawah bimbingan Roh Kudus dan menghasilkan buah Roh sebagaimana dikatakan Galatia 5:22-23: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Itulah tanda yang sesungguhnya Anda dikuasai dan dipenuhi Roh Kudus.

Doa:

Ya Allah, kami mensyukuri karunia-karuniaMu kepada kami. Ajarlah kami menggunakan pemberianMu sebaik-baiknya untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama kami. Jauhkanlah kami dari egoisme. Penuhilah kami dengan kasih. Mulialah nama Tuhan melalui buah-buah hidup kami. AMIN.

(komentar boleh dilihat langsung di rumametmet)

1 komentar:

  1. Saya tertarik dengan kutipan ini.

    "
    Namun ada lagi yang terpenting: memiliki atau tak memiliki karunia bahasa Roh kita semua harus hidup dibawah bimbingan Roh Kudus dan menghasilkan buah Roh "

    Salam !

    BalasHapus