Mengapa Ibu Hamil Sulit Tidur?
| Ketika kehamilan memasuki trimester ketiga, sederet keluhan pasti dirasakan oleh ibu hamil. Tak hanya penambahan berat badan, tapi juga rasa pegal di bagian punggung dan nyeri di bagian tulang belakang juga di sekitar pinggang. Akibatnya, ibu hamil cenderung mengeluh sulit beristirahat, sehingga waktu tidur pun menjadi lebih sedikit. |
| | Ketidaknyamanan ini biasanya diakibatkan karena perubahan fisik yang terjadi. Selain rahim yang membesar sehingga mempersulit posisi tidur, perut yang besar juga akan menekan usus ke atas sehingga mendesak diafragma, akibatnya ibu hamil jadi susah bernapas. Belum lagi, janin yang membesar sering kali menekan kandung kemih ibu. Akibatnya, sebentar-sebentar ibu ingin buang air kecil dan ini membuatnya harus bolak-balik ke kamar mandi. Keadaan ini pun semakin membuat ibu hamil menjadi sulit beristirahat dan tidur. | | Cara mengatasinya: -
Cobalah mengatur posisi tidur. Secara medis, ibu hamil dianjurkan untuk tidur dengan posisi miring ke kiri. Dengan posisi ini maka rahim tidak menekan pembuluh darah besar yang dapat mengganggu aliran darah dari ibu ke janin. Sehingga asupan darah untuk pertumbuhan janin pun tetap berjalan baik. -
Agar terasa lebih rileks, cobalah ganjal kaki dengan bantal. Dari tumit hingga betis dengan dua bantal, dan dari lutut hingga pangkal paha diganjal dengan 1 bantal. Posisi ini memungkinkan ibu hamil merasa lebih nyaman karena seluruh bagian kakinya memiliki penahan.
| Posisi yang tidak dianjurkan: -
Posisi tidur telentang. Pasalnya, selain posisi ini dapat menghambat aliran darah dari ibu ke janin, ibu pun akan terasa sesak saat bernapas. -
Hindari posisi tidur meringkuk dan tengkurap. Posisi tidur berpotensi menimbulkan sakit di perut, pinggul, dan rasa pegal di punggung. Hal ini karena berat janin menekan jaringan-jaringan di dalam rahim yang berhubungan dengan paha dan punggung.
| | |
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar